JNC Sumedang – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir meminta Budaya Buku Taun, dapat dipertahankan sebagai Budaya dan tradisi leluhur.
Hal ini disampaikan BUpati kepada warga masyarakat Dusun Kisepat Desa Sukapura Kecamatan Wado, saat kegiatan buku taun atau milangkala pada Minggu 28 Agustus 2022.
“Pertahankan tradisi tradisi leluhur, lestarikan budaya yang baik ini. Melestarikan budaya lama yang baik dan menggali budaya baru yang lebih baik,” ucap Dony Ahmad Munir.
Menuruntya, satu dari sekian banyak makna Milangkala atau Buku Taun adalah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan untuk warga masyarakat Dusun Kisepat.
“Bersyukur atas nikmat Allah. Jika kita bersyukur atas nikmatNya, maka Allah akan menambah lebih banyak lagi nikmat untuk kita semua,” ujarnya.
Milangkala juga bisa dijadikan media bagi warga masyarakat untuk mengevaluasi perjalanan hidup ke belakang.
“Pemerintah desanya juga harus mengevaluasi, yang baiknya dipertahankan dan kekurangannya harus diperbaiki. Masyarakatnya juga harus mengevaluasi, apa saja yang telah kita berikan untuk dusun kita,” ujar Bupati.
Bupati berpesan kepada masyarakat yang telah menjadi bagian solusi dan memberikan kontribusi untuk lingkungannya agar lebih ditingkatkan lagi dengan terus menjaga kekompakannya.
“Milangkala ini harus menjadi wahana untuk meningkatkan kekompakan, kebersamaan, partisipasi dan keswadayaan warga masyarakat Dusun Kisepat,” ucap Bupati.
Terakhir Bupati mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat Dusun Kisepat yang telah membantu memajukan Kabupaten Sumedang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada warga Kisepat yang telah membantu mendukung dan memajukan Kabupaten Sumedang sehingga terwujud Sumedang Simpati,” tukansya
Sementara itu, Ketua Panitia Milangkala Dusun Kisepat Kahim Sukmana menuturkan, kegiatan yang bertemakan “Mulus Rahayu Reugreug Pageuh Medal Dangiang” merupakan acara tradisi turun temurun yang telah lama dilaksanakan.
“Saya melaksanakan tapak lacak para leluhur terdahulu bahwa setiap akhir tahun selalu dilaksanakan Milangkala atau hajat lembur,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, sumber dana kegiatan swadaya murni dari masyarakat Dusun Kisepat.
“Alhamdulillah ini swadaya murni dari masyarakat Dusun Kisepat yang didukung oleh Pemerintah Desa dan donatur pengusaha yang merupakan putra daerah Kisepat,” pungkasnya.***