Kualitas Peserta Musabaqah Syarhil Quran pada MTQ Jabar 2022, Eman Sulaeman: Terus Meningkat

JNC Sumedang – Beberapa cabang yang dilombakan pada Musabaqah Tilawatil Quran ke 37 Tingkat Provinsi Jawa Barat (MTQ Jabar 2022) telah memperoleh pemeringkatan dan para peserta mulai memasuki di babak final, termasuk cabang lomba Musabaqah Syarhil Quran (MSQ).

Kekhasan dari cabang MSQ ini yaitu setiap grup menampilkan tiga peserta sekaligus dengan peran yang berbeda meliputi penyampai isi (pensyarah), pembaca Al-Quran (tilawah), dan pembawa puitisasi/terjemah (saritilawah).

Sekretaris Majelis Cabang MSQ DR. Eman Sulaiman M.Ag mengatakan, kurang lebih ada 114 peserta putra-putri dari 27 Kabupaten kota yang ikut dalam mata lomba tersebut.

Dikatakan, ada tiga aspek penilaian dalam Cabang Syarhil Quran yaitu penilaian bidang syarahan dan farhan, kedua bidang materi penghayatan dan retorika, serta yang ketiga bidang tilawah.

Baca Juga  Polres Sumedang Gelar Upacara Penyerahan Jabatan dan Pelepasan Purnabakti Kabag SDM, Kasat Tahti dan Kasi Hukum

“Masing-masing bidang ini di dalamnya memiliki indikator-indikator tersendiri.  Secara keseluruhan Dewan Hakim dalam Cabang Syarhil ada 9 orang karena masing-masing bidang dinilai oleh tiga juri,” ungkapnya di Sumedang, 23 Juni 2022 malam.

Menurut Eman, dari tahun ke tahun, kualitas peserta Cabang Musabaqah Syarhil Quran terus berkembang dan mengalami peningkatan terutama dari peserta putri.

Namun demikian, kata Eman, dalam konteks MTQ Tingkat nasional, masih dibutuhkan strategi khusus, salah satunya perlu adanya tambal sulam peserta untuk menutupi setiap kelemahan grup yang ada.

“Sekiranya Jawa Barat berobsesi ingin menjadi yang terbaik, saya kira  perlu dibina dan seleksi kembali untuk menemukan peserta yang terbaik di bidangnya,” ungkapnya.

Baca Juga  Wakil Bupati Sumedang, Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Lodaya 2022 di Mapolres Sumedang

Terakhir, ia mengharapkan para peserta Syharil Alquran ke depan lebih bersemangat dalam menggali keilmuan atau keterampilan bidang Al-Quran, terutama keterampilan dalam mengembangkan naskah.

“Dari sisi bidang public speaking-nya sudah bagus-bagus, tapi mungkin dari menyusun naskah butuh kemandirian sehingga penjiwaannya lebih bisa lebih berkualitas,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *